Sejarah Desa Sepotong

  • Selasa, 16 Februari 2021


VERSI I

          Pada zaman dahulu kala ada sebuah kerajaan kecil yang berada di sungai guntung atau Roto Rejo (sekarang di desa Koto Raja), kerajaan ini di pimpin oleh seorang raja penyamun yang bersama Nya-Nyau. Dalam kepemimpinannya raja tersebut kejam. Kerajaan ini sangat makmur dengan hasil buminya sehingga penduduknya makmur-makmur, kerajaan berkembang dengan pesat sehingga terbentuknya satu kota yang disebut dengan Polo Rejo (Kota Ramai). Sampai sekarang (sekarang di desa Koto Raja) nama Roto Rejo masih dipakai oleh salah satu dusun di Sepotong. Dalam kepemimpinannya raja tidak segan-segan memerintahkan algojonya untuk memancung orang, yang dirampok dan diketahui bersalah atau berkhianat kepada Raja tersebut. Sehingga tidak sedikit bangsa yang di rampok lalu di bunuh (di potong) oleh algojonya lokasi eksekusi tidak jauh dari kerajaan sekitae lebih kurang 3 km dari sebelah barat kerajaan yang berlokasi di sungai sepotong. Dari tempat pemotongan itulah sampai sekarang di abadikan menjadi nama desa sepotong, namun kerajaan tersebut tidak meninggalkan bekas / tanda - tanda kerajaan. Dan apabila ada orang yang tersesat di daerah pulau Guntung tersebut akan ditemui puing-puing. 

VERSI II

          Di desa sepotong pada masa dahulu tata sering banjir dan ada aliran air atau di sebut sebuah sungai buntu (yang sekarang berada di wilayah desa Lubuk Garam) kemudian sungai buntu tersebut di potong dengan penggalian parit menuju sungai Lubuk Gaung. Pemotongan parit antara sungai Buntu menuju sungai Lubuk Gaung ilulah menjadi dasar nama desa Sepotong.